“They DIE in youth, and their life is among the unclean.”
Mereka seorang musisi, dengan kehidupan bebas dan dikenal hampir banyak orang. Mereka muda, kreatif dan berdedikasi tinggi. Tetapi, kehidupan yang indah tak selamanya berpihak kepada mereka. kenyataan yang tragis, membawa mereka kepada kematian dengan usia muda.
1. Kurt Cobain – Nirvana (1967-1994)
Anak muda mana yang tak kenal lagu Smell Like Teen Spirit pada era 90an? Era grunge yang sedang mewarnai dunia permusikan anak muda pada zaman itu. Di sisi lain, kematian salah satu anggota band yang menyanyikan lagu tersebut, yaitu Nirvana, menjadi salah satu perbincangan yang hangat karena kematiannya yang sangat tragis. Kurt Cobain, vokalis Nirvana tewas di tempat tinggalnya di Seattle dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Peluru yang bersarang di kepalanya berasal dari shotgun yang tergeletak di dekat jasadnya. Selain shotgun, diketemukan pula heroin yang tergeletak di sampingnya. Cobain dinyatakan tewas bunuh diri.
Courtney Love, istri Cobain, mengatakan bahwa Cobain memang memiliki masalah dengan ketergantungannya pada obat-obatan dan ia juga mengidap penyakit Bronchitis dan Laryngitis yang parah. Courtney bercerita bahwa sebelum kematiannya, ia juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum campuran sampagne dan Rohypnol sehingga membuatnya over dosis. Tetapi semua itu dapat ditangani oleh medis, walaupun selama lima hari ia tergeletak lemas di rumah sakit. Semenjak mengenal obat-obatan, kehidupan Cobain menjadi pesimistis dan selalu berpikiran akan bunuh diri.
Selama beberapa tahun, desas-desus mengenai kematian Cobain masih menjadi pembicaraan di kalangan jurnalis. Informasi terakhir mengatakan bahwa Cobain tewas bukan karena bunuh diri tetapi karena di bunuh oleh istrinya sendiri. Apa dan kenapa penyebabnya juga belum diketahui lebih lanjut. Buku mengenai kematian Cobain yaitu “Love and Death : The Murder of Kurt Cobain” yang di tulis oleh salah satu jurnalis yang berasal dari Kanada yaitu Ian Wallace membuahkan pertanyaan-pertanyaan yang belum ada jawabannya mengenai kasus misteri kematian Cobain karena didalam buku tersebut terdapat pernyataan-pernyataan Tom Grant yang mengatakan bahwa Cobain tidak sepenuhnya bunuh diri dan kecurigaan tertuju kepada istri Cobain, Courtney Love.
2. Ian Curtis – Joy Division (1956-1980)
Vokalis Joy Division, Ian Kevin Curtis tewas secara mengenaskan pada usia 23 tahun. Jasadnya diketemukan oleh istrinya, Deborah Woodruff di dapur rumah dengan badan yang menggantung dan tali yang melilit lehernya. Lebih tepatnya, Ian bunuh diri dengan cara gantung diri. Pria kelahiran Old Trafford, Stretford, Inggris ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia muda karena berbagai macam masalah yang ia dapatkan. Dari penyakit epilepsi yang ia derita sehingga ia harus selalu meminum obat yang banyak tetapi tetap saja penyakit itu masih kambuh dan semakin sering kambuh sehingga ketika ia bersama Joy Division melakukan tour ia jatuh di depan audience-nya.
Selain karena penyakit yang diderita, masalah percintaannya juga menjadikan kehidupan Ian berantakan. Pernikahan usia muda yang ia lakukan bersama istrinya, Debbie, ternyata tidak berjalan lancar. Ketika Ian menikah dengan Debbie, ia masih berusia 19 tahun dan Debbie masih 19 tahun. Pernikahannya mulai bermasalah ketika Ian bertemu dengan seorang perempuan yang berasal dari Belgia yang bernama Annik Honoré. Perempuan yang bekerja sebagai jurnalis di sebuah Fanzine Eropa berhasil memikat hati Ian. Di sisi lain, Ian baru saja menjadi ayah dari anaknya yang bernama Natalie.
Ian berusaha untuk menyeimbangkan antara kehidupan dan kesuksesan karier bandnya, tetapi ia ternyata tidak bisa melakukannya dengan maksimal. Ketika ia bersama dengan Joy Division melakukan tour ke Amerika, ia mengacaukannya dengan tampil tidak maksimal dan mencoba orang lain untuk menggantikannya bernyanyi. Dari kejadian itulah membuat Ian merasa dirinya sangat useless dan tidak dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Biografi kehidupan Ian Curtis dikemas didalam film yang berjudul control, yang di release pada tahun 2007. Di dalam film tersebut diceritakan dari masa Ian muda dan pertama kali bertemu dengan istrinya yaitu Debbie sampai akhir hidupnya.
3. Brian Jones – Rolling Stones (1942-1969)
Pada bulan Juli tahun 1969, grup band Rolling Stones kehilangan satu orang personel sekaligus pendiri band tersebut. Lewis Brian Hopkin Jones atau yang lebih dikenal dengan nama Brian Jones diketemukan tenggelam kolam renang rumahnya. Brian tewas setelah ia dan teman-temannya mengadakan pesta di rumahnya. Penyebab kematian Brian masih belum diketahui dengan jelas, tetapi polisi Inggris terus melacak penyebab kematian Brian. Ada yang mengatakan ia tewas karena di bunuh dan adapula yang mengatakan bahwa ia bunuh diri karena depresi yang dideritanya.
Sebelum kematiannya, Brian memang mengundurkan diri dari Rolling Stones karena pemakaian obat-obat terlarang dan hal tersebut menjadikan grupnya bermasalah. Karena faktor obat-obatan pula yang membuat ia menjadi kacau dan permainan musiknya menjadi tidak fokus. Brian keluar dari Rolling stones, ketika mereka akan tour ke Amerika Serikat pada tahun 1969.
Pada tahun 1999, pernyataan polisi Inggris yang menyelidiki kematian Brian mengatakan bahwa ada kemungkinan kematian naas yang menimpanya adalah pembunuhan. Ia di bunuh oleh kuli bangunan yang sedang merenovasi rumahnya, yaitu Frank Thorogood karena ia adalah orang yang terakhir kali berjumpa dengan Brian sebelum ia tewas dan ketika terjadi penyelidikan, kelakuan Thorogood memang mencurigakan. Tetapi sampai sekarang, kemungkinan tersebut belum bisa dijadikan sebagai bukti yang cukup kuat untuk mengetahui kematian Brian.
4. Sid Vicious – Sex Pistols (1957-1978)
God Save the Queen, but God not Save his Mine. Kehidupan cintanya bagaikan drama Romeo and Juliet versi music punk. Sid dan Nancy memang tidak dapat dipisahkan sampai pada suatu hari polisi menemukan jasad Nancy yang bersimbah darah di kamar mandi hotel tempat mereka menginap dan sebilah pisau yang tertusuk di tubuh Nancy. Siapa pelakunya? Tidak ada yang mengetahui dan semua masih misteri. Yang pasti, kematian Nancy membuat Sid semakin terpuruk ke dalam penderitaan sehingga ia mulai kembali memakai obat-obatan terlarang.
Lelaki yang bernama asli John Simon Ritchie-Beverly mengganti namanya menjadi Sid Vicious ketika Sex Pistols mulai terkenal. Kehidupan rock n roll membuatnya terjebak ke dalam kenakalan remaja, minuman beralkohol maupun pemakaian obat-obatan terlarang. Bertemunya ia dengan kekasihnya yaitu Nancy Spungen membuat kehidupan cintanya berjalan dengan indah. Sid sempat menjadi tersangka kematian Nancy dikarenakan ketika Nancy tewas yang ada di dalam kamar hotel hanya ada mereka berdua. Pisau yang menusuk tubuh Nancy diketahui pisau milik Sid. Tetapi ternyata Sid mengaku tidak membunuh kekasihnya sendiri.
Dari misteri kematian Nancy itulah membuat Sid mulai seperti seseorang yang kehilangan arah. Sempat ia mencoba untuk melakukan bunuh diri berkali-kali dengan menyiletkan tangannya maupun loncat dari kamar hotel, tetapi semua sempat tertolong. Sampai pada akhirnya, hidupnya berakhir karena over dosis. Ia menyuntikan lebih dari dua kali heroin ke pergelangan tangannya. Di usianya yang ke 21 tahun, Sid muda tewas karena pemakaian heroin yang berlebihan.
5. Janis Joplin (1943-1970)
Penyanyi Psychedelic blues wanita mempunyai kehidupan sosial yang tidak begitu baik ketika ia masih hidup. Ia selalu meminta perhatian lebih dari orang-orang yang ada di sekitarnya, tetapi ketika orang-orang yang berada di sekitarnya tidak memberikan perhatian kepada dirinya, ia murung dan bersedih. Tidak hanya terjadi pada masa kecilnya saja, hal demikian terus menerus ia lakukan hingga dewasa dan sampai ia menjadi penyanyi Blues terkenal. Dari kelakuannya itulah membuatnya terjerumus ke dalam pemakaian obat-obatan terlarang.
Awal kehidupannya yang buruk ia dapatkan ketika ia beranjak dewasa. Joplin yang masih gadis dan bersekolah di Thomas Jefferson High School, mengalami kelebihan berat badan dan kulitnya. Ia selalu di ejek oleh teman-temannya dan selalu melontarkan umpatan-umpatan kepadanya. Karena kejadian itu, Janis selalu murung dan bersedih. Tetapi di tengah kesedihannya, ia mencoba untuk berontak. Dia berusaha untuk tampil beda dari teman-teman yang lain dan selalu melakukan hal yang tidak dilakukan oleh orang lain. Sampai suatu ketika profil tentang dirinya dimuat di koran kampus dengan judul “She Dares to be Different”. Ia mulai kenal dengan obat-obatan terlarang ketika ia kuliah.
Dari remaja ia senang bernyanyi dan mendengarkan lagu-lagu Blues sehingga ia ikut ke dalam kelompok paduan suara lokal.Kariernya mulai memuncak ketika ia menjadi bagian grup band Big Brother and The Holding Company. Janis menjadi vokalis menyanyikan lagu-lagu psychedelic-rock. Masa kejayaan Janis bersama bandnya bermula dari umurnya 23 tahun. Pada tahun 1970, band Big Brother and The Holding Company pun bubar. Janis pergi ke Brazil dan di sana ia berusaha untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang lagi. Semua yang ia lakukan sia-sia. Sesampainya di Amerika Serikat, ia mengkonsumsi obat-obatan dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Di saat yang sama pula, ia membentuk band Full Tilt Boogie, band yang ia buat sendiri. Eksistensi band itu tidak lama, karena pada tanggal 4 Oktober 1970, Janis diketemukan tewas di hotel tempat ia menginap yaitu Landmark Motor Hotel. Polisi mengatakan bahwa ia tewas karena overdosis heroin dan pemakaian alkohol yang berlebihan.(sumber : bbc.com, wikipedia, myspace.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar